Minggu, 22 Januari 2012

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Murni

Diposting oleh Blog Apresiasi di 22.35
Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Murni
  •       SENI RUPA MURNI
     Cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap dengan mata dan dirasakan dengan rabaan disebut Seni Rupa. Seni Rupa Murni Nusantara adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya Nusantara yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titk, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Seni Rupa Mancanegara adalah seni rupa yang berisi nilai-nilai budaya mancanegara, tempat perupa berasal.
     Penciptaan karya seni rupa murni ditujukan untuk kepentingan kebutuhan emosi atau rohani dan estetis atau keindahan. Karya seni rupa murni meliputi lima bidang, yaitu seni lukis, patung, grafis, instalasi, dan keramik.
1.     Seni Lukis
     Karya berbentuk dua dimensi yang dibuat diatas permukaan kertas, kanvas, dinding, kaca, dan bahan lain disebut seni lukis. Pembubuhan cat yang dilakukan oleh para pelukis menghasilkan sebuah ekspresi bermakna atau mengandung nilai subjektif yang dipengaruhi oleh budaya pelukisnya.
     Seni lukis ada yang dibuat pada tubuh manusia atau di sebut sebagai body painting. Seni lukis mengalami perkembangan pesat. Perkembangan seni lukis Nusantara dapat mempertegas jati diri seni budaya Nusantara, sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
2.     Seni Patung
     Cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi disebut seni patung. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Seni patung biasa diciptakan dengan cara memahat atau cetakan (modelling). Beberapa pematung di Indonesia adalah Dolorosa Sinaga, Edhi Sunarso, Gregorius Sidharta, dan I Nyoman Nuarta.
Seni patung memiliki brbagai corak. Berikut beberapa corak patung:
a.     Imitatif (realis/representative), yaitu tiruan bentuk alam (manusia, binatang, dan tumbuhan) yang perwujudannya berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi, maupun gerak. Patung corak relis terlihat pada karya Hendra, Trubus, saptoto, dan Edy Sunarso.
b.     Deformatif, yaitu pengubahan bentuk alam menjadi bentuk baru yang masih terkait dengan sifat-sifat fisik. Bentuk alm diolah dan digubah menurut gagasan dan imajinasi pematung. Patung corak deformatif terlihat pada karya But Mochtar dan G. Sidharta.
c.     Nonfigurative (abstrak), yaitu corak yang meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya (abstrak) dan dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Penyusunan material dalam corak ini ada yang harus di tempa dan di potong, ada juga yang tinggal menyusun bentuk-bentuk yang sudah ada. Corak abstrak ditampilkan oleh pematung G. Sidharta dan Rita Widagdo.
Terdapat tiga ragam patung di Nusantara. Ragam patung tersebut sebagai berikut:
a.      Patung dada, adalah penampilan karya patung sebatas dada hingga ke atas atau bagian kepala.
b.     Patung torso, yaitu penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang, dan panggul.
c.     Patung lengkap, yaitu penampilan karya patung yang terdiri dari badan, anggota bagian atas dan bawah, serta kepala.
3.     Seni Grafis
     Seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak di atas kertas. Seni grafis memiliki persamaan dengan seni lukis apabila dilihat dari segi dimensi, sedangkan berdasarkan teknik pembuatannya berbeda. Teknik pembuatan seni lukis dapat dilakukan dengan teknik aquarel, plakat, atau tempa, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik cetak.
Teknik cetak dalam seni grafis sebagai berikut:
a.    
Cetak tinggi adalah ragam karya seni grafis dari bahan yang dicukil melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang di cukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief). Teknik cetak tinggi dapat ditemukan pada pembuatan cap atau stempel.
b.  
 Cetak saring (screen painting) adalah ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan screen atau kain yang dilapisi bahan peka cahaya. Teknik cetak saring menggunakan bahan afdruk seperti cromatin, ulano, cat sablon, atau film. Cetak sablon termasuk jenis cetak saring.
c.    
Cetak dalam (intlago print) adalah ragam seni grafis yang dibuat dengan cetakan dari bahan plat alumunium yang ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam.
d.    
Cetak foto (fotografi) adalah ragam seni grafis yang proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto. Teknik ini menggunakan bahan kertas dan tinta dengan alat kamera digital, computer, dan printer.
4.     Seni instalasi
     Seni instalasi adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengontruksikan sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan social-politik diangkat dalam konsep instalasi.
     Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang mmemperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak, dan interaksi spectator sebagai konsepsi akhir dari olah rupa.
5.     Keramik
     Seni keramik adalah cabang seni yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni. Seni keramik modern di Indonesia berkembang karena pengaruh luar yang sangat banyak. Keramik modern tidak berkambang dari tembikar rakyat, tetapi lebih sebagai hasil pembakaran dengan suhu yang lebih tinggi.

1 komentar:

Blog Apresiasi mengatakan...

ThanKs For Info'Y

Posting Komentar

 

Salam Dan Sapa Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea